Sumbang pikiran untuk Guru, pada HUT PGRI ke 68 dan Hari Guru ke 19 tahun 2013...
Pernahkah
kita berfikir bahwa peserta didik yang sedang kita beri pelajaran di sekolah
kita adalah seorang (calon) Presiden, Menteri, atau Bupati pada beberapa tahun
yang akan datang...?
Pernahkah
kita berfikir bahwa anak-anak yang sedang bermain bersama anak kita, atau
anak-anak tetangga kita yang (sangat) nakal itu adalah (calon) pemimpin dimasa
datang...?
Yang pasti,
kita tidak pernah tahu akan jadi apa anak-anak disekitar kita, bahkan para
peserta didik yang sedang kita beri pelajaran itu nantinya...
Tapi apa
yang sering kita lihat dan yang sering kita dengar dari para Guru senior pada
saat-saat bercerita pengalaman: “Itu yang jadi Dirjen di Kementerian itu dulu
adalah peserta didik saya, memang dia waktu sekolah cerdas dan pintar sekali,
dan kebetulan anak orang kaya...” Dan Guru lain berkata: “Lhakok jauh-jauh, lha
itu si-Anu, yang sekarang jadi Kepala Dinas, itu kan peserta didik saya
dulu...” Begitu seterusnya, dan para Guru tersebut begitu bangga dengan
ceritanya tadi...
Tetapi
pernahkah kita berfikir, bahwa sejauh mana atau sebesar apa pengaruh “didikan”
kita terhadap keberhasilan anak-anak kita itu...? Adakah pengaruh dari
pelajaran yang kita berikan terhadap keberhasilan anak didik kita, sehingga dia
jadi Presiden, Menteri, Bupati atau jabatan-jabatan publik yang lainnya...
Seberapa besarkah pengaruhnya...? Atau bahkan kita merasa tidak ada sama sekali
pengaruhnya...?
Bapak dan
Ibu Guru yang terhormat, serta sahabat-sahabat yang budiman, dari uraian
diatas, kalau kita ragu-ragu dengan berapa besar pengaruh pelajaran, didikan
atau bimbingan kita terhadap keberhasilan peserta didik kita dimasa yang akan
datang, maka saya menyarankan kepada Bapak dan Ibu Guru, marilah kita memulai
merubah pola pikir kita (Change your
Minds), mari kita mulai berubah, dengan menganggap dan memposisikan bahwa
seolah-olah anak-anak atau peserta didik yang sedang kita beri pelajaran itu
adalah para (calon) pejabat, para (calon) pemimpin dan para tokoh masyarakat
dimasa datang, sehingga (pasti) cara mengajar kita, cara bicara kita dan cara
kita berperilaku dihadapan anak didik pasti akan berubah... dan kita pun suatu
saat tidak akan ragu lagi mengatakan bahwa si-Anu yang sekarang jadi Bupati itu
dulu adalah peserta didik saya... dan tentu kita ikut bangga atas keberhasilah para
peserta didik dan anak didik kita...
Kemudian,
pada saat penerimaan peserta didik baru, yang biasanya para Guru (maaf)
bersikap angkuh, seolah-olah tidak butuh dan memandang enteng para calon
peserta didik, dengan perubahan pola pikir tadi, maka pasti akan berubah pula
sikap terhadap para calon peserta didik baru... Anggap calon peserta didik baru
itu sebagai (calon) pemimpin kita dimasa datang yang akan menimba ilmu kepada
kita, di sekolah dimana kita mengajar sebagai Guru, ucapkan selamat datang, berikan
harapan-harapan kepada mereka, tunjukkan kepada mereka bagaimana untuk menjadi
orang besar bagi masa depannya... Selamat mencoba...
Selamat Hari
Guru ke 19... “Guru Jasamu tiada tara”.
Sri Bagus
DARMOYO Ws. – Kepala Bidang Pariwisata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar